April 24, 2015

RESUME BK (Kelompok 7)



PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN


A.      Konsep Dasar Pembelajaran Berbasis Bimbingan
1.      Konsep Bimbingan
Bimbingan merupakan terjemahan dari “guidance”. Guidance berasal dari kata “guide” yang memiliki makna mengarahkan (to direct), memandu (to pilot), mengelola (to manage), menyampaikan (to descript), mendorong (to motivate), membantu mewujudkan (helping to create), memberi (to giving), bersunguh-sungguh (to commit). Jika dirangkaikan, maka bimbingan adalah usaha sadar secara demokratis dan sungguh-sungguh untuk memberikan bantuan dengan menyampaikan arahan, panduan, dorongan, dan pertimbangan agar yang diberi bantuan mampu mengelola, mewujudkan apa yang menjadi harapannya.
2.      Konsep Pembelajaran dan Pembelajaran Berbasis Bimbingan
Belajar merupakan proses perubahan di dalam kepribadian manusia yang ditunjukkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilam, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu proses yang mengakibatkan adanya interaksi antara guru (pengajar) dengan siswa (objek pembelajaran) sehingga terjadi proses belajar siswa.
Menurut Mariyana (2008, hlm. 2) “pembelajaran berbasis bimbingan merupakan sebuah model pembelajaran yang dirancang berdasarkan pemahaman terhadap bimbingan, dengan memperhatikan pemahaman terhadap anak dan cara belajarnya”. Pembelajaran berbasis bimbingan sangatlah penting untuk diterapkan. Pembelajaran yang baik, tidak hanya berorientasi pada pencapaian kognitif saja, akan tetapi dapat menghasilkan sebuah output lainnya, seperti perubahan perilaku siswa (objek pembelajaran) yang positif dan normatif.

B.       Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Bimbingan
Menurut Kartadinata dan Dantes (dalam Mariyana, 2008) pembelajaran berbasis bimbingan memiliki ciri-ciri berikut:
1.         Diperuntukkan bagi semua siswa.
2.         Memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dan sedang berkembang.
3.         Mengakui siswa sebagai individu yang bermartabat dan berkemampuan.
4.    Terarah ke pengembangan segenap aspek perkembangan anak secara menyeluruh dan optimal.
5.       Disertai dengan berbagai sikap guru yang positif dan mendukung aktualisasi berbagai minat, potensi, dan kapabilitas siswa sesuai dengan norma-norma kehidupan yang dianut.
Selain itu, adapula ciri-ciri dari model pembelajaran berbasis bimbingan, yaitu:
1.         Diperuntukkan bagi semua siswa (berorientasi pada kebutuhan individual siswa).
2.         Sangat memperhatikan keamanan psikologis siswa.
3.         Memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dan sedang berkembang.
4.         Mengakui siswa sebagai individu yang bermartabat dan berkemampuan.
5.         Penuh penghargaan.
6.         Pemberian reward untuk semua prestasi siswa.
7.      Menghindari hukuman fisik agar tidak terjadi kecacatan mental dini dalam dunia pendidikan.
8.      Guru wajib mendengarkan suara siswa terlebih dahulu agar terjadi komunikasi yang baik dan mendapat pemecahan masalah yang mendalam (demokratis).
9.   Terarah ke pengembangan segenap aspek perkembangan siswa secara menyeluruh dan optimal.
10.     Disertai dengan berbagai sikap guru yang positif dan mendukung aktualisasi berbagai minat, potensi, dan kapabilitas siswa sesuai dengan norma-norma kehidupan yang dianut.

C.      Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran Berbasis Bimbingan
Pembelajaran berbasis bimbingan merupakan pembelajaran yang berdasarkan pada prinsip-prinsip bimbingan sehingga prinsip-prinsip pembelajaran berbasis bimbingan pun tidak terlepas dari prinsip-prinsip bimbingan yaitu:
1.         Proses membantu individu.
2.         Bertitik tolak pada individu yang dibimbing.
3.         Didasarkan pada pemahaman atas keragaman individu yang dibimbing.
4.         Pada batas tertentu perlu ada referal.
5.         Dimulai dengan identifikasiatas kebutuhan individu.
6.         Diselenggarakan secara luwes dan fleksibel.
7.         Sejalan dengan visi dan misi lembaga.
8.         Dikelola dengan orang yang memiliki keahlian di bidang bimbingan.
9.         Ada sistem evaluasi yang digunakan.
Menurut Budiman (2009) prinsip-prinsip model pembelajaran berbasis bimbingan yaitu: (1) didasarkan pada needs assesment; (2) dikembangkan dalam suasana membantu (helping relationship); (3) empati; (4) keterbukaan; (5) kehangatan psikologis; (6) realistis; (7) bersifat memfasilitasi; (8) Berorientasi pada learning to be (belajar menjadi), learning to learn (belajar untuk belajar, learning to work (belajar untuk bekerja dan berkarir), dan learning to live together (belajar untuk hidup bersama); (9) Tujuan utama perkembangan potensi secara optimal.

D.      Model-Model Pembelajaran yang Berorientasi pada Pengembangan Individu
Model-model pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan individu yang dapat dipilih guru antara lain:
1.         Model Pemrosesan Informasi
Model pembelajaran ini berdasarkan teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi yang dapat memperbaiki kemampuannya.
2.         Model Personal
Model pembelajaran personal bertitik tolak pada teori Humanistik, yaitu berorientasi terhadap pengembangan individu. Perhatian utama dari model pembelajaran ini ada pada emosional siswa untuk mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya.
3.         Model Interaksi Sosial
Model ini menitikberatkan hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat (learning to life together) sehingga siswa diharapkan dapat mengembangkan bagaimana berhubungan secara baik dengan masyarakatnya.
4.         Model Modifikasi Tingkah Laku
Model pembelajaran modifikasi tingkah laku bertitik tolak pada teori belajar behavioristik, yaitu bertujuan mengembangkan sistem yang efisien untuk mengurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk tingkah laku dengan cara memanipulasi penguatan (reinforcement). Model ini lebih menekankan pada aspek perubahan perilaku psikologis dan yang tidak dapat diamati. Dalam hal ini, peran guru adalah selalu memperhatikan terhadap tingkah laku belajar siswa.
5.         Model Pembelajaran Terpadu Berbasis Budaya
Model pembelajaran terpadu berbasis budaya yang dikembangkan untuk meningkatkan apresiasi siswa terhadap budaya lokal dan dikembangkan berdasarkan pengalaman awal budaya siswa. Komponen desainnya terdiri atas tema budaya lokal, alat media dan sumber yang beragam dan kontekstual, serta komponen penilaian menekankan pada penilaian proses dan hasil.
6.         Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda.
7.         Model Pembelajaran Kontekstual
Model pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang mengaitkan materi yang diajarkan dengan kenyataan yang ada. Dalam hal ini, siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
8.         Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan konsep belajar dimana siswa secara aktif dihadapkan pada masalah kompleks dalam situasi nyata.


DAFTAR PUSTAKA

Budiman, N. (2009). Strategi pembelajaran berbasis bimbingan. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Bandung.
Mariyana, R. (2008). Kompetensi guru dalam pembelajaran berbasis bimbingan di taman kanak-kanak (studi deskriptif terhadap guru TK di kota Bandung). [Online]. Diakses dari http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/197803082001122RITA_MARIYANA/JURNAL_kompetensi_guru_dalam_PBB.pdf

No comments:

Post a Comment