March 21, 2015

Resume BK (Kelompok 3)



Komponen Program Bimbingan Dan Konseling
Terdapat empat komponen pelayanan program bimbingan dan konseling yaitu: (1) Pelayanan dasar bimbingan; (2) Pelayanan responsif; (3) Perencanaan individual; dan (4) Dukungan sistem.
1.        Pelayanan Dasar Bimbingan
A.     Pengertian
Pelayanan dasar merupakan proses pemberian bantuan kepada seluruh siswa melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan yang diperlukan.
B.     Tujuan
Tujuan dari pelayanan dasar bimbingan ini adalah agar siswa:
1)     memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya;
2)  mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya;
3)     mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya;
4)     mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
C.     Fokus Pengembangan
Dalam pencapaian tujuan pelayanan dasar bimbingan, fokus perilaku yang dikembangkan menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Materi pelayanan dasar dirumuskan dan dikemas atas dasar standar kompetensi kemandirian mencakup pengembangan: (1) self-esteem, (2) motivasi berprestasi, (3) keterampilan pengambilan keputusan, (4) keterampilan pemecahan masalah, (5) keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi, (6) penyadaran keragaman budaya, dan (7) perilaku bertanggung jawab. Hal-hal yang terkait dengan perkembangan karir (terutama di tingkat SMP/SMA) mencakup pengembangan: (1) fungsi agama bagi kehidupan, (2) pemantapan pilihan program studi, (3) keterampilan kerja professional, (4) kesiapan pribadi (fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah) dalam menghadapi pekerjaan, (5) perkembangan dunia kerja, (6) iklim kehidupan dunia kerja, (7) cara melamar pekerjaan, (8) kasus-kasus kriminalitas, (9) bahayanya perkelahian masal (tawuran), dan (10) dampak pergaulan bebas.
D.    Strategi Implementasi Program Pelayanan Dasar
1)      Bimbingan Klasikal
Program ini dirancang agar guru dapat melakukan kontak langsung dengan siswa di kelas. Secara terjadwal, guru memberikan pelayanan bimbingan kepada siswa. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau brain storming (curah pendapat).
2)      Pelayanan Orientasi
Pelayanan ini merupakan suatu kegiatan agar siswa dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Pelayanan orientasi ini biasanya dilaksanakan pada awal program pelajaran baru. Materi pelayanan orientasi di sekolah biasanya mencakup organisasi sekolah, staf dan guru-guru, kurikulum, program bimbingan dan konseling, program ekstrakulikuler, fasilitas atau sarana prasarana, dan tata tertib sekolah.
3)      Pelayanan Informasi
Pelayanan informasi merupakan pemberian informasi yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung.
4)      Bimbingan Kelompok
Guru BK memberikan pelayanan bimbingan kepada siswa melalui kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 5-10 orang. Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat siswa. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini adalah masalah yang bersifat umum dan tidak rahasia seperti cara-cara belajar yang efektif.
5)      Pelayanan Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi)
Merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi peserta didik, dan lingkungan peserta didik. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
2.        Pelayanan Responsif
A.     Pengertian
Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada siswa yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera agar tidak menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya.
B.     Tujuan
Tujuan pelayanan responsif ini adalah membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu siswa yang mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.
C.     Fokus Pengembangan
Fokus pelayanan responsif bergantung kepada masalah atau kebutuhan siswa. Masalah dan kebutuhan siswa berkaitan dengan keinginan untuk memahami sesuatu hal karena dipandang penting bagi perkembangan dirinya secara positif serta berkaitan dengan berbagai hal yang dirasakan menghambat perkembangan diri siswa karena tidak terpenuhi kebutuhannya atau gagal dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.
D.    Strategi Implementasi Program Pelayanan Responsif
1)      Konseling Individual dan Kelompok
Pemberian pelayanan konseling ini ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dan hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Siswa dibantu untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara lebih tepat.
2)      Referal (Rujukan atau Alih Tangan)
Apabila guru BK merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah siswa, sebaiknya dia mengalihtangankan siswa kepada pihak lain yang lebih berwenang, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan kepolisian.
3)      Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas
Guru BK berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran dan pribadinya) untuk membantu memecahkan masalah siswa dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran.
4)      Kolaborasi dengan Orang Tua
Melalui kerjasama ini memungkinkan terjadinya saling memberikan informasi, pengertian dan tukar pikiran antar guru BK dan orang tua dalam upaya mengembangkan potensi siswa atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi siswa.
5)      Kolaborasi dengan Pihak-Pihak Terkait di Luar Sekolah
Berkaitan dengan upaya sekolah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan bimbingan.
6)      Konsultasi
Guru BK menerima pelayanan konsultasi bagi guru, orang tua, atau pihak pimpinan sekolah yang terkait dengan upaya membangun kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada siswa, menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa, melakukan referal dan meningkatkan kualitas program bimbingan dan konseling.
7)      Bimbingan Teman Sebaya
Merupakan bimbingan yang dilakukan oleh siswa terhadap siswa yang lainnya. Siswa yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan oleh guru BK. Siswa Dia berfungsi sebagai mentor atau tutor yang membantu siswa lain dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, baik akademik maupun non-akademik. Disamping itu, dia juga berfungsi sebagai mediator yang membantu guru BK dengan cara memberikan informasi tentang kondisi, perkembangan atau masalah siswa yang perlu mendapat pelayanan bantuan bimbingan atau konseling.
8)      Konferensi Kasus
Yaitu kegiatan untuk membahas permasalahan siswa dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan siswa itu. Pertemuan konferensi kasus ini bersifat terbatas dan tertutup.
9)      Kunjungan Rumah
Yaitu kegiatan untuk memperoleh data atau keterangan tentang siswa tertentu yang sedang ditangani dalam upaya mengentaskan masalahnya melalui kunjungan ke rumahnya.

3.        Pelayanan Perencanaan Individual
A.    Pengertian
Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada siswa agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
B.     Tujuan
Perencanaan individual bertujuan untuk membantu siswa agar:
1)     Memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya.
2)  Mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
3)  Dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya.
C.     Fokus Pengembangan
Fokus pelayanan perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan aspek akademik, karir, dan sosial-pribadi. Secara rinci cakupan fokus tersebut antara lain mencakup pengembangan aspek:
1)     Akademik meliputi memanfaatkan keterampilan belajar, melakukan pemilihan pendidikan lanjutan atau pilihan jurusan, memilih kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, dan memahami nilai belajar sepanjang hayat.
2)  Karir meliputi mengeksplorasi peluang-peluang karir, mengeksplorasi latihan-latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif.
3)  Sosial-pribadi meliputi pengembangan konsep diri yang positif, dan pengembangan keterampilan sosial yang efektif. 
D.    Strategi Implementasi Program Pelayanan Perencanaan Individual
1) Kegiatan penilaian diri agar siswa akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif.
2)  Pelayanan penempatan (penjurusan, dan penyaluran), untuk membentuk peserta didik menempati posisi yang sesuai dengan bakat dan minatnya.

4.        Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya teknologi informasi dan komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional guru BK secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada siswa atau memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa. Program ini memberikan dukungan kepada guru BK dalam memperlancar penyelenggaraan pelayanan dasar bimbingan, responsif, dan perencanaan individual. Sedangkan bagi personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di sekolah. Dukungan sistem ini meliputi aspek-aspek pengembangan jejaring (networking), kegiatan manajemen, serta riset dan pengembangan.


Penempatan dan Penyaluran Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan penempatan dan penyaluran adalah serangkaian kegiatan bantuan yang diberikan kepada siswa agar siswa dapat menempatkan dan menyalurkan segala potensinya pada kondisi yang sesuai.
1.        Penempatan dan Penyaluran Siswa di Sekolah
Penempatan dan penyaluran siswa di sekolah dapat berupa penempatan siswa di dalam kelas, kelompok-kelompok belajar, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dan jurusan/program studi yang sesuai.
2.        Penempatan dan Penyaluran Lulusan
Penempatan dan penyaluran siswa di sekolah dapat berupa penempatan dan penyaluran ke dalam pendidikan lanjutan atau penempatan dan penyaluran ke dalam jabatan/ pekerjaan.


Evaluasi dan Akuntabilitas
1.        Pengertian Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Evaluasi merupakan suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan perilaku, atau tugas-tugas perkembangan para siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan.
2.        Tujuan Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Secara umum, penyelenggaraan evaluasi bimbingan dan konseling bertujuan untuk:
a. Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subjek yang telah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling.
b.   Mengetahui tingkat efesiensi dan efektifitas strategi pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
c.      Secara operasional, penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling ditujukan untuk:
1)    Meneliti secara berkala pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
2)    Mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas dari layanan bimbingan dan konseling.
3)   Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan dan atau perlu diadakan perbaikan dan pengembangan.
4)  Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam usaha menunjang keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
Sedangkan secara khusus, penyelenggaraan evaluasi bimbingan dan konseling bertujuan untuk:
a.   Mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling apakah sudah ada atau belum diberikan kepada siswa di sekolah.
b.    Mengetahui aspek-aspek lain apakah yang perlu dimasukkan kedalam program bimbingan untuk perbaikan layanan yang diberikan.
c.        Membantu kepala sekolah, guru-guru termasuk pembimbing atau konselor dalam melakukan perbaikan tata kerja mereka dalam memahami dan memenuhi kebutuhan tiap-tiap siswa.
d.        Mengetahui dalam bagian-bagian manakah dari program bimbingan yang perlu diadakan perbaikan-perbaikan.
e.         Mendorong semua personil bimbingan agar bekerja lebih giat dalam mengembangkan program-program bimbingan.
3.        Fungsi Evaluasi Bimbingan dan Konseling
a.  Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru BK untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling.
b.     Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program bimbingan dan konseling di sekolah.
4.        Aspek-aspek Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektifan pelayanan bimbingan dilihat dari prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan pelayanan bimbingan dilihat dari hasilnya.
Hasil evaluasi bimbingan dan konseling berupa deskripsi tentang aspek-aspek yang dievaluasi. Deskripsi tersebut mencerminkan sejauh mana proses penyelenggaraan pelayanan/pendukung memberikan sesuatu yang berharga bagi kemajuan dan perkembangan dan/atau memberikan bahan atau kemudahan untuk kegiatan pelayanan terhadap siswa.
5.        Langkah-langkah Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Pelaksanaan evaluasi program ditempuh melalui langkah-langkah berikut.
a.         Merumuskan masalah atau instrumentasi.
b.         Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data.
c.         Mengumpulkan dan menganalisis data.
d.        Melakukan tindak lanjut (follow up).
6.        Akuntabilitas
Akuntabilitas dalam bimbingan dan konseling adalah perwujudan kewajiban guru BK atau unit organisasi (bimbingan dan konseling) untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban berupa laporan akuntabilitas kinerja secara periodik. Akuntabilitas pelayanan terwujud dalam kejelasan program, proses implementasi, dan hasil-hasil yang dicapai serta informasi yang dapat menjelaskan apa dan mengapa sesuatu proses dan hasil terjadi atau tidak terjadi. Hal yang amat penting di dalam akuntabilitas adalah informasi yang terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan/atau kegagalan siswa dalam mencapai kompetensi. Oleh karena itu guru BK perlu menguasai data dan bertindak atas dasar data yang terkait dengan perkembangan peserta didik.
7.        Analisis Hasil Evaluasi Program dan Tindak Lanjut
Hasil evaluasi menjadi umpan balik program yang memerlukan perbaikan, kebutuhan siswa yang belum terlayani, kemampuan personil dalam melaksanakan program, serta dampak program terhadap perubahan perilaku siswa dan pencapaian prestasi akademik, peningkatan mutu proses pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan. Hasil analisis harus ditindaklanjuti dengan menyusun program selanjutnya sebagai kesinambungan program, mengembangkan jejaring pelayanan agar pelayanan bimbingan dan konseling lebih optimal, melakukan referal bagi siswa-siswa yang memerlukan bantuan khusus dari ahli lain, serta mengembangkan komitmen baru kebijakan orientasi dan implementasi pelayanan bimbingan dan konseling selanjutnya.

No comments:

Post a Comment